Selasa, 03 Maret 2015

OBATI BAHAYA KEPUTIHAN (PEK TAY) DENGAN RAMUAN HERBAL TRADISIONAL



          Wanita yang kurang serius menangani kebersihan daerah keintiman (vagina) akan sangat rentan mengalami bahaya keputihan. Berbagai ancaman penyakit mulai dari terjadinya infeksi pada bagian reproduksi, kista, hamil diluar kandungan, lahirnya bayi prematur, kemandulan, hingga kematian akibat kanker rahim.

          Keputihan atau Pek Tay itu sendiri adalah berupa cairan lendir yang keluar dari alat kelamin wanita remaja atau dewasa.

Keputihan dapat dibedakan menjadi dua kriteia kriteria, anatara lain:

  • Keputihan Normal (Fisiologis), adalah cairan yang keluar dari alat kelamin wanita saat sebelum dan sesudah mengalami menstruasi. Jenis keputihan ini dianggap normal karena tidak berbahaya, tidak berbau, serta tidak menimbulkan rasa gatal diarea vagina, warnanya bening, bentuknya encer, serta jumlahnya sedikit.

  • Keputihan Tidak Normal (Patologis), merupakan jenis keputihan berbahaya bagi kesehatan wanita karena dianggap sebagai penyakit. Keputihan patologis jumlahnya banyak dan kental serta sangat berbau, memiliki warna seperti susu bahkan kuning juga hijau, menimbulkan efek gatal pada vagina, meninggalkan bercak pada celana dalam.

Penyebab terjadinya keputihan tidak normal (patologis) adalah:

  1. Kebersihan. Akibat kurangnya memperhatikan dan merawat kebersihan area vagina secara rutin, sehingga muncul jamur, bakteri, parasit, bahkan virus, yang menimbulkan infeksi dan berbagai penyakit pada pada vagina.

  2. Stress. Pengaruh stress dapat menimbulkan ketidakseimbangan hormon dan berpengaruh munculnya keputihan patologis.

  3. Pemkaian obat anti biotik serta pil KB dalam jangka lama juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormonal, sehingga munculah keputihan patologis.

  4. Atrovi vagina (vaginitis atrovi), merupakan penipisan dinding vagina pada saat menopause yang disebabkan turunnya kadar estrogen. Hal ini rentan menimbulkan infeksi vagina kronis serta mengalami keputihan yang disertai iritasi, gatal dan berbau.

Beberapa ramuan tradisional yang sangat mujarab mengobati keputihan patologis, seperti:

1. Daun Siri.

Bahan: Siapkan 10 lembar daun sirih dan 1 liter air bersih.

Caranya: Rebuslah daun sirih bersama air bersih hingga mendidih. Setelah mendidih, hangatkan sejenak lalu basuhlah area vagina secara menyeluruh hingga bersih betul. Lakukan cara ini sebanyak 3 kali dalam seminggu, hingga sembuh. Jangan terlalu sering menggunaka metode ini karena akan membunuh bakteri lactobacillus yang menyebabkan tingkat keasaman vagina tidak normal. Cukup lakukan pada saat vagina terasa gatal dan panas.


2. Kunyit.

Bahan: kunyit sebanyak 2 rimpang, gula aren secukupnya, dan buah asam sebanyak 1 gagang. 

Caranya:

Rebus semua bahan hinggah mendidih, kemudian hangatkan lalu saring dan buang ampasnya. Minumlah sebanyak 2 kali sehari. Rutinlah mengkonsumsi setiap hari hingga keputihan patologi sembuh.


3. Lidah Buaya.

Bahan: Daun lidah buaya 80 gram, daun kemuning 30 gram, daun sambiloto 5 lembar, air putih 2 gelas.

Caranya:
  • Kupas lidah buaya tadi untuk mengambil isi dalamnya.

  • Potonglah isi dalam daun lidah buaya tadi menjadi beberapa bagian lalu haluskan dengan blender.

  • Rebuslah isi dalam daun lidah buaya yang telah diblender bersamaan dengan daun sambiloto dan air putih, hingga tersisa 1 gelas.

  • Setelah mendidih hangatkan sejenak, lalu gunakan air rebusan ramuan tersebut untuk membasuh disekitar area luar hingga kedalam vagina secara menyeluruh sampai bersih.

  • Lakukan cara ini sebanyak 2 kali sehari hingga keputihan patologi sembuh.


4. Akar Rimpang atau Umbi Akar dari Bunga Kana (Bunga Tasbih).

Bahan: Akar rimpang kering secukupnya dan beras ketan secukupnya.

Caranya:

  • Tim akar rimpang bersama beras ketan.
  • Setelah matang, konsumsilah airnya.


5. Akar Bunga Mawar.

Bahan: Akar mawar kering 15 mg dan air putih 1 gelas.

Caranya:

  • Rebus akar bunga mawar bersama air putih hingga mendidih dan tersisa ½ gelas.
  • Hangatkan sejenak lalu saring hasil rebusan.
  • Minumlah ramuan akar bunga mawar setiap 1 kali sehari.


Peringatan:
  • Dilarang keras mengkonsumsi ramuan ini bagi ibu hamil.
  • Bagi penderita gangguan pencernaan, dianjurkan supaya lebih berhati - hati mengkonsumsi ramuan ini.

6. Kembang Pukul Empat.

Bahan: Akar kembang pukul empat sebanyak 30 gram dan air putih 4 gelas.

Caranya:

  • Cuci bersih akar kembang pukul empat lalu rebuslah bersama 4 gelas air putih.
  • Biarkan mendidih hinggah menyisahkan sekitar 2 gelas air rebusan.
  • Dinginkan hasil rebusan ramuan tersebut dan minumlah 2 kali sehari, masing - masing sebanyak 1 gelas.


7. Bunga Kembang Sepatu.

Bahan: Bunga kembang sepatu 15 gram, kulit buah delima segar 30 gram, jengger ayam 15 gram, dan air putih 500 ml.

Caranya:

  • Rebus semua bahan bersama air putih.
  • Biarkan mendidih hinggah menyisakan setengah dari total 500 ml air rebusan tadi.
  • Dinginkan hasil rebusan ramuan lalu saring.
  • Hasil ramuan yang telah disaring dapat dibagi dua untuk diminum sebanyak 2 kali sehari.


Peringatan: bagi ibu hamil dilarang mengkonsumsi ramuan bunga kembang sepatu ini.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar